
Illustasi : Ustadz Abdul Shomad
WWW.MEDIASEPUTAR.COM - Setelah heboh kabar tentang Ustadz Abdul Shomad tidak diizinkan masuk ke Singapura pada Senin, (16/05). Hari ini viral beredar video Ustadz Abdul Shomad yang disambut ribuan jama'ah. Ternyata, video tersebut adalah kejadian pada hari Jumat, (20/05) saat Ustadz Abdul Shomad menyambangi Pesantren Prenduan, Sumenep, Madura, Jawa Timur.
Dalam kegiatannya, ribuan jama'ah membanjiri pesantren tersebut. Dalam Instragram Resmi @ustadzabdulsomad_official, Ustadz Abdul Shomad membagikan momen saat beliau berada diatas panggung diantara lautan jama'ah.
FAHRI HAMZAH : Islamophobia berkembang tidak saja di beberapa negara tetangga, tetapi juga termasuk di dalam negeri
Menanggapi insiden tidak dizinkannya Ustadz Abdul Shomad yang hendak berlibur ke Singapura, Politikus Partai Gelora, Fahri Hamzah dalam laman Twitter berpendapat bahwa hal ini ada hubungannya dengan permasalahan Islamophobia.
"Ada persoalan lain yang nampak dari kasus UAS ini, yaitu berkembangnya Islamophobia tidak saja di beberapa negara tetangga tetapi juga termasuk di dalam negeri. Islamophobia dan berbagai macam kebencian kepada sesama adalah penyakit ummat manusia kita hari ini." Tulis Fahri Hamzah dalam Twitnya pada Rabu, (18/05).
PBB tetapkan 'Hari Internasional untuk Memerangi Islamofobia' pada 15 Maret 2022
Tindakan ketidakadilan yang ditujukan kepada kelompok masyarakat muslim masih sering terjadi diseluruh dunia, hal ini melatar belakangi ditetapkannya 'Hari Internasional untuk Memerangi Islamofobia' pada 15 Maret 2022.
Islamophobia sendiri diartikan sebagai bentuk ketakutan berupa kecemasan yang dialami seseorang maupun kelompok sosial terhadap Islam dan orang-orang Muslim yang bersumber dari pandangan yang tertutup tentang Islam serta disertai prasangka bahwa Islam sebagai agama yang “inferior” tidak pantas untuk berpengaruh terhadap nilai-nilai yang telah ada di masyarakat. (Buletin Psikologi, Tahun XII, No. 2, Desember 2004, Islamophobia dan Strategi Mengatasinya, hal 75, ISSN : 0854 – 7108).
Melansir dari viva.co.id (17/03), menjelaskan bahwa Tujuan dari resolusi ini adalah untuk meningkatkan kesadaran internasional tentang fenomena Islamofobia dan kebencian yang berkembang terhadap Islam. Resolusi ini mengirimkan pesan yang jelas bahwa dunia menentang segala bentuk rasisme, rasisme, pengucilan alien, stereotip negatif, dan stigma.