Aksi Pernyataan Sikap Aktivis Banyuwangi Mengutuk Keras Pembakaran Al Qur'an oleh Rasmus Paludan dan Pembiaran oleh Negara-negara uni Eropa




Politikus sayap kanan Swedia-Denmark Rasmus Paludan diizinkan menggelar demonstrasi dan membakar salinan Alquran di depan kedutaan Turki di Stockholm pada 21 Januari 2023 di Swedia. Demonstrasi yang membuat umat Muslim dari berbagai negara marah. Banyak negara mayoritas Muslim bahkan mengecam dan menyalahkan pemerintah Swedia karena mengizinkan aksi itu.


Berbagai daerah di Indonesia yang mayoritas umat Islam marah dan mengecam tindakan oknum pembakar Alquran tersebut.

Seperti hari ini tgl. 3 Februari 2023, usai pelaksanaan ibadah shalat Jumat di masjid al-hilal Jl. Gajah Mada Banyuwangi, telah berkumpul para tokoh dan aktivis umat Islam Kabupaten Banyuwangi. Untuk mengadakan kegiatan 'diskusi' dengan tema aksi pembakaran oleh oknum Rasmus paludan.



Video Tanggapan para Tokoh Aktivis Islam Banyuwangi atas Pembakaran Al Qur'an oleh Rasmus Paludan


Drs h. Agus Iskandar, ketua takmir Masjid Al Hilal selaku pembicara pertama, nenyatakan trend perkembangan umat Islam di negara Eropa yang berkembang pesat, telah membuat kebencian yang sangat pada Rasmus poludan sehingga dia melakukan aksi membakar kitab suci Al Qur'an.


Beliau meyakini atas apa yang Allah janjikan bahwa, umat Islam akan selalu dimenangkan dan musuh-musuh Islam akan dihancurkan. Untuk itu kita selaku umat Islam harus memiliki ghiroh dan semangat  berjuang membela agama Allah yaitu Islam, begitu ujarnya.


Selanjutnya pembicara yang kedua yaitu KH. M. Gufron Amrullah LC, pengasuh Ponpes. Laduna Kecamatan Cluring Banyuwangi. Beliau mengutip satu Hadis bahwa, Al Quran dapat menjadi hujjah maupun penghujat bagimu kelak di akhirat. Dan kita sebagai umat Islam harus memiliki jiwa dan semangat yang tegas untuk melakukan pembelaan terhadap segala bentuk penodaan dan penistaan terhadap ayat suci Alquran. Hikmah dibalik tindakan keji oknum pembakar Al Quran itu, justru menciptakan rasa penasaran dan ketertarikan masyarakat di negara-negara Eropa, untuk mengenal dan ingin mengetahui tentang agama Islam. Dan belakangan banyak masyarakat yang tinggal di Eropa, di Inggris misalnya, banyak penduduknya yang berbondong-bondong untuk bersyahadat, menyatakan diri masuk Islam.


Kecaman senada namun pendapat yang berbeda disampaikan oleh Ir. Syaiful muttaqin SH. MH. Seorang lawyer yang cukup ternama di wilayah Banyuwangi.


Pemerintah Swedia yang telah membiarkan warganya untuk melakukan aksi keji membakar Alquran dengan mengatasnamakan kebebasan berekspresi dan berpendapat, sungguh sebuah demokrasi kebebasan yang sangat Kebablasan. Karena ulah oknum tersebut telah menciptakan kemarahan dan kecaman dari umat Islam di seluruh dunia.


Beliau meminta bahwa, Indonesia sebagai negara dengan mayoritas umat Islam, agar melakukan tindakan tegas dan nyata yaitu berupa pemutusan hubungan  diplomatik dengan negara Swedia, Denmark dan Belanda. Karena ketika negara tersebut telah mentolerir adanya tindakan keji tersebut.



Kh. Aman Fathurrahman, ketua FUI ( forum umat Islam ) Banyuwangi, peserta pembicara terakhir menyatakan bahwa demokrasi yang Kebablasan yang dianut oleh banyak negara-negara di Eropa adalah merupakan sebuah paham dan ajaran yang sangat bertentangan dengan ajaran Islam. Dan meminta agar umat Islam menjauhi ajaran dan paham tersebut.

Menghimbau seluruh kaum muslimin dari lintas manhaj, lintas madzab dan lintas organisasi. Agar merapatkan barisan untuk bersatu dalam satu kesatuan umat. Agar teguh dan kuat sehingga tidak mudah dipecah belah oleh musuh-musuh Islam yang ada saat ini.

Dan acara kegiatan diskusi diakhiri dengan pernyataan sikap bersama para tokoh tersebut yang dipandu oleh Host Banyuwangi Aktivis Podcast, sdr. Muhamaad Naufal Taftazani, S.H.

Video Pernyataan Sikap Aktivis Banyuwangi atas Pembakaran Al Qur'an



(Reporter : YUDO)