Sport Massage Harwin Arianto Berambisi Menjadi Official Kontingen Banyuwangi



Keberadaan tim kesehatan dalam suatu kegiatan atau rombongan merupakan suatu keniscayaan. Hal ini berlaku pula bagi kontingen tim kesenian, terlebih lagi tim olahraga dari berbagai cabang. Demikian pula, rombongan haji wajib menyediakan tempat bagi dokter, perawat, dan bidan sebagai bagian dari petugas kafilah haji. Oleh karena itu, tukang pijat yang biasanya hanya dianggap sebagai pelengkap tanpa posisi jelas di kontingen olahraga, sebenarnya memiliki peran vital dalam mendukung penampilan dan prestasi atlet.




Harwin Arianto (28), alumni Fakultas Olahraga Unesa dan praktisi sport massage yang pada tahun 2019 menjadi official di Jombang, sempat menawarkan diri kepada KONI Banyuwangi untuk menjadi terapis dalam menghadapi Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur di Jember pada tahun 2022. “Namun, rejeki saya ternyata menjadi bagian dari kontingen Surabaya dengan penghargaan gaji yang sangat profesional,” ujarnya dengan senyum. Namun, hatinya terasa pilu saat harus bertanding melawan daerah kelahirannya, Banyuwangi, atau saat atlet Banyuwangi yang ia pijat dapat mengurangi cedera, menjadi lebih lincah, dan meraih prestasi yang lebih tinggi.




Harwin tinggal di Dusun Puspan, Desa Kedaleman, Rogojampi, bersama orang tua, istri Rima Nur Audia, dan anak semata wayangnya, Adibah (3). Ia mengagumi atlet sepeda Blambangan yang membanggakan wilayah Sultan Hamengkubuwono DIY, Dadang Haries Poernomo, dan Pelatih Timnas yang giat mencari talenta di seluruh Nusantara, Indra Sjahfri. “Alhamdulillah, saat ini saya menjadi bagian dari kru Baruna FC yang bermarkas di Muncar dan berkompetisi di Liga 3 PSSI,” tuturnya, seraya menyebut bahwa tahun lalu ia sempat menjadi terapis untuk tim sepak bola yang berlaga di Liga 3 dari kota Banyuwangi.

Di Baruna FC, ia memiliki obsesi untuk bersinergi dengan pemilik klub, SSB Setapal Kuda, dan memiliki akademi untuk putra daerah mulai dari pembinaan U-14 hingga U-19. Di rumahnya, terdapat ruang terapi yang dilengkapi dengan infra merah dan minyak urut khas. Sesekali, ia juga bersedia membantu pasien di rumah mereka. “Asalkan saya sedang fit dan ada waktu, monggo. Saya senang meringankan beban sakit sesuai dengan ilmu yang saya miliki,” terang guru olahraga SMP Al-Anwari Kertosari Banyuwangi yang diasuh oleh Gus Siddiq, yang kini juga mempelajari ilmu tibbun nabawi seperti bekam melalui Ketua PBI, Ustaz Umar Sempu.

Harwin, yang memulai karirnya di tim bola voli, juga merambah ke basket, futsal, dan balap sepeda. “Biasanya, untuk sasana beladiri sudah memiliki ahli pijat sekaligus suwuk yang mumpuni,” ungkapnya. Dan suatu ketika, ia bermimpi menjadi sport massage untuk kontingen Banyuwangi pada Porprov atau pra-PON.





Apakah ia hanya menangani pasien atlet? “Prinsipnya iya. Namun, saya tidak bisa menolak permintaan tolong atau menolak menangani cedera dari keluarga dan tetangga yang jatuh atau mengalami kecelakaan. Hanya saja, saya tidak bisa bertindak sesuai dengan pemahaman yang membutuhkan penanganan cepat dan pemulihan yang cepat, semua sesuai dengan situasi dan tingkat masalah serta kondisi pasien,” tuturnya sambil tersenyum kepada media ini yang sedang mengalami keseleo pada pergelangan kaki dan gangguan kekakuan di belikat belakang yang menembus paru-paru. Harwin kemudian memberikan saran gerakan senam dan yoga yang harus dilakukan setiap hari.

Seorang pasien, seorang guru yang baru saja jatuh dari tangga sekolah karena tidak sengaja didorong oleh muridnya saat turun dari lantai dua, Chotimah, mengaku sudah dipijat oleh beberapa orang. “Sudah terasa lebih baik, namun saat sholat masih ada yang mengganggu kekhusyukan saya. Dengan dipegangnya urat syaraf di lutut dan diberi sinar infra merah, saat sholat saya tidak merasakan sakit lagi. Pijatan dan narasi dari Kang Harwin sangat sesuai dengan ilmu biologi yang saya pelajari. Bila ditangani oleh ahlinya, memang terasa tepat dan lega,” tutur guru IPA dan Seni Budaya yang juga memiliki prestasi dalam seni pencak silat antar kampus semasa mahasiswi. (Aguk/Rony/JN)